Slide 1 title

Teknik Komputer Jaringan

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday 29 October 2014

NTP Server dengan Clientnya Linux Desktop

NTP Server dengan Clientnya Linux Desktop

Saya disini akan mengeshare cara mengkonfigurasi NTP Server dengan Clientnya Linux Dekstop, jika anda ingin mendownload Video Tutorialnya, klik disini. Jika ingin melihat Video Tutorialnya ada dibawah ini:

  
Semoga Bermanfaat :)

NTP Server dengan Clientnya Windows

NTP Server dengan Clientnya Windows

Saya disini akan mengeshare cara mengkonfigurasi NTP Server dengan Clientnya Windows, jika anda ingin mendownload Video Tutorialnya, klik disini. Jika ingin melihat Video Tutorialnya ada dibawah ini:

  
Semoga Bermanfaat :)

NTP Server dengan Clientnya Server

NTP Server dengan Clientnya Server

Saya disini akan mengeshare cara mengkonfigurasi NTP Server dengan Clientnya Server, jika anda ingin mendownload Video Tutorialnya, klik disini. Jika ingin melihat Video Tutorialnya ada dibawah ini:
 

Semoga Bermanfaat :)

Saturday 25 October 2014

Penjelasan Supernetting

SUPERNETTING

di dalam membuat suatu jaringan komputer yang sangat besar kita perlu men supernetting jaringan gan alasanya agar:

1. Umumnya jumlah alamat yang tersedia di dalam kelas A dan B terlalu
besar untuk kebanyakan organisasi
 

2. Sedangkan alamat yang tersedia di dalam kelas C hanya 256, ini terlalu
kecil untuk kebanyakan organisasi
 

3. Mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori
Pada router tersebut.
 

4. Menggabungkan jumlah IP yang tidak mencukupi dari sebuah kelas IP Dan
menghindari router.



Supernetting adalah proses menggabungkan dua atau lebih blok IP address menjadi satu kesatuan. Supernetting diterapkan pada network yang cukup besar untuk memudahkan proses routing.Supernetting di sebut juga Classless Inter-Domain Routing atau CIDR.

Subnetting dilakukan untuk tujuan memadukan teknologi dari topologi jaringan yang berbeda, membatasi jumlah node dalam satu segmen jaringan dan mereduksi lintasan transmisi yang ditimbulkan oleh broadcast maupun tabrakan (collision) pada saat transmisi data. Subnetting dilakukan dengan mengambil beberapa bit HOST untuk dijadikan bit NETWORK, sehingga terjadi pemindahan “garis pemisah” antara bit-bit network dengan bit-bit host, dengan memperhatikan kebutuhan jumlah Nomor Host untuk setiap Subnet.

Permasalahan lain yang timbul yaitu suatu network tidak mampu menampung sejumlah Host yang diperlukan (sebagai contoh, jumlah Host maksimum dari kelas C adalah 254 buah), dan jika hal ini terjadi (misalkan jumlah Host yang akan digabung >1000 buah), maka untuk mengatasinya dilakukanlah penggabungan dari beberapa jaringan kelas C.


Gambar 1 Supernetwork dengan anggota > 1000 workstation

Gambar 2 proses superneting



Prosedur Supernetting :

1. Pada Supernet bit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address, bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.


2. Pada proses netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask ditentukan dengan mengganti semua bit Network dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host yang dipinjam dari bit Network) dengan bit 0. Contohnya pembentukan supernet dari gabungan

 4 buah jaringan Kelas-C dengan meminjam 3 bit Network, maka komposisi bit 1 dan bit 0 pada proses netmasking :
Sebelum Subnetting : 110nnnnn.nnnnnnnn. nnnnnnnn.hhhhhhhh
Proses netmasking : 11111111 . 11111111 . 11111111. 00000000
Subnet-mask Kls-C : 255 . 255 . 255 . 0
Setelah Supernetting : 110nnnnn.nnnnnnnn. nnnnnnhh.hhhhhhhh
Proses netmasking : 11111111.11111111.11111100.00000000
Supernet-mask : 255 . 255 . 248 . 0


Contoh soal :
Enam buah jaringan Kelas-C dengan Nomor Network 192.168.32, 192.168.33, 192.168.34, 192.168.35, 192.168.36 dan 192.168.37, yang masing-masing memiliki 254 Host, akan digabungkan membentuk suatu Supernet.
 

a.Tentukan Supernet ID (Address), Host Range dan Supernet Broadcast untuk Supernet tersebut !
Supernet ID (Address), Host Range dan Subnet Broadcast untuk gabungan jaringan tersebut, adalah :
Supernet Address : 192 . 168. 8 . 0
(alternatif lain : 192.168.16.0; 192.168.24.0; 192.168….0;…;
192.168.248.0 )
Broadcast Add: 192.168.15.255
 

Catatan : Yang dibentuk hanya sebuah Supernet.
Supernetmask : 255 . 255 . 248 . 0

Supernet ID: 192.168.8.0
192.168.8.1
.
.
.
192.168.15.254
Broadcast 192.168.15.255

H o s t Range : 192 . 168. 8. 1 – 192 . 168. 8 . 255 = 255
192 . 168. 9. 0 – 192 . 168. 9 . 255 = 256
192 . 168. 10. 0 – 192 . 168. 10 . 255 = 256
192 . 168. 11. 0 – 192 . 168. 11 . 255 = 256
192 . 168. 12. 0 – 192 . 168. 12 . 255 = 256
192 . 168. 13. 0 – 192 . 168. 13 . 244 = 245 +
———————————————- 1524 host

Supernet Broadcast : 192 . 168. 15 . 255
Host-range yang tersedia : 2046 IP-Address.
Host-range digunakan hanya : 6 x 254 = 1524 IP-Address.
Hasil dari proses Supernetting ini mengubah komposisi antara bit Network dengan bit Host, dengan demikian hal ini akan mempengaruhi nilai Network Address, Broadcast Address dan Subnetmask Jaringan. 


Sebagai contoh untuk kasus di atas :
Host dengan IP-Address 192.168.12.81/21 adalah Host yang terdapat pada baris ke 5 dari supernet yang terbentuk. Network Address = 192.168.8.0 ;
Broadcast Address = 192.168.15.255 ; Subnetmask Jaringan = 255.255.248.0
Hal ini bisa juga diperoleh melalui perhitungan sbb. :

Masking 21 bit untuk kelas-C Perhitungan Supernet Mask. : 192.168.12.81/21
IP-Address
192 168 12 81
1100000 10101000 00001100 0 1010001
Supernet Mask
255 255 248 0
11111111 11111111 11111000 00000000
Network Address
192 168 8 0
1100000 10101000 00001000 00000000
Broadcast Address
192 168 15 255
1100000 10101000 00001111 11111111


Sumber: http://sived.wordpress.com/2012/05/12/supernetting-pada-jaringan-komputer/

Penjelasan VLSM

VLSM (Variabel Length Subnet Mask)


VLSM(Variabel Length Subnet Mask) adalah suatu teknik untuk mengurangi jumlah terbuang [ruang;spasi] alamat. kita dapat memberi suatu subnet ke seseorang, dan dia dapat lebih lanjut membagi lebih lanjut membagi subnet ke dalam beberapa subnets. Oleh karena lebar dari subnet akan diperkecil, maka disebut dengan Variable Subnet Length Mask(VLSM).

Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.

Langsung saja ke contoh kasus dalam perhitungan menggunakan metode vlsm. Dalam contoh kasus ini misalnya kita akan membangun sebuah jaringan internet dalam sebuah perusahaan besar. Dengan ketentuan Host yang dibutuhkan antaran lain:

1. Ruang utama 1000 host

2. Ruang Kedua 500 host

3. Ruang ketiga 100 host

4. Ruang Server 2 host

Dengan alamat jaringan 172.16.0.0/16. Sebelum kita mulai menghitung vlsm, disini kita akan memcantumkann 8 bit angka ajaib ini:

128 . 64 . 32 . 16 . 8 . 4 . 2 . 1 . Dan membuat tabel-tabel untuk mempercepat proses perhitungan VLSM.  Seperti tabel-tabel berikut:


Host ke 2^n

Jumlah Host

Subnet mask 

Pre. mask/32-n

2^0

1

255.255.255.255

/32

2^1

2

255.255.355.254

/31

2^2

4

255.255.255.252

/30

2^3

8

255.255.255.248

/29

2^4

16

255.255.255.240

/28

2^5

32

255.255.255.224

/27

2^6

64

255.255.255.192

/26

2^7

128

255.255.255.128

/25

2^8

256

255.255.255.0

/24

2^9

512

255.255.254.0

/23

2^10

1024

255.255.252.0

/22

2^11

2048

255.255.248.0

/21

2^12

4096

255.255.240.0

/20

2^13

8192

255.255.224.0

/19

2^14

16386

255.255.192.0

/18

2^15

32768

255.255.128.0

/17

2^16

65536

255.255..0

/16

2^17

131072

255.254.0.0

/15

2^18

262144

255.2520.0

/14

2^19

524288

255.248.0.0

/13

2^20

1048576

255.240.0.0

/12

2^21

2097152

255.224.0.0

/11

2^22

4194304

255.192.0.0

/10

2^23

8388608

255.128.0.0

/9

2^24

16777216

255.0.0.0

/8

 

Contohya seperti kasus berikut:

Dengan IP 172.16.0.0/16

1.  Ruang Utama 1000 host    


Disini dibutuhkan 1000 host yang akan terhubung dengan internet ,untuk  mendapat 1000 host atau lebih perhatikan tabel diatas. Karena yang  dibutuhkan1000 maka cari hasil pemangkatan 1000 or  >= 1000 host.  dari tabel diatas yang sesuai dengan kebutuhan host yang dibutuhkan  gunakan 2^10 = 1024  dan subnet mask 255.255.252.0.
 

Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :

255.255.255.255 
255.255.252.    0   _ 
    0.    0.    3.255

Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network seperti dibawah ini:

172. 16.  0.    0
    0.   0.  3.255  +
172. 16.  3.255
Network         : 172.16.0.0/22
IP Pertama    : 172.16.0.1
IP Terakhir    : 172.16.3.254
IP Broadcast : 172.16.3.255
Subnet Mask : 255.255.252.0
2. Ruang Kedua 500 host 

Untuk Ruangan Kedua host  yang dibutuhkan or komputer yang bisa  terhubung dengan internet sebayak 500 komputer. Untuk mendapatkan 500  host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 500  atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 500 host >=500 host yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^9= 512 dan subnet mask 255.255.254.0. Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :
255.255.255.255
255.255.254.    0   _
    0.    0.    1.255
Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network, seperti dibawah ini:

172. 16.  4.    0
    0.   0.  1.255  +
172. 16.  5.255

Network           : 172. 16. 4. 0/23
IP Pertama     : 172.16. 4.1
IP Terakhir      : 172.16. 5.254
IP Broadcast  : 172.16.5. 255 
Subnet Mask : 255.255.254.0 

3. Ruang Server 100 Host


Nah sekarang untuk Ruang ke 3 yang membutuhkan 100 host,  maka konsep perhitungan kita gunakan konsep kelas C atau bermain pada Oktet ke 4. Untuk mendapatkan 100  host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 100  atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 100 host >=100 host  yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^7= 128 dan subnet mask 255.255.255.127

Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :
255.255.255.255
255.255.255.128   _
    0.    0.    0.127
Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network, seperti dibawah ini:

172. 16.  6.    0
    0.   0.  0.127  +
172. 16.  6.127         
Network          : 172.16. 6 . 0/25
IP Pertama       : 172.16. 6 . 1       
IP Terakhir       : 172.16. 6 . 126        
IP Broadcast : 172.16 .6 .127             
Subnet Mask : 255.255.255.128

4.  Ruang Server 2 Host
    
Network          : 172.16. 6. 128/30            
IP Pertama     : 172.16. 6. 129
IP Terakhir     : 172.16.6. 130           
IP Broadcast  : 172.16.6.131           
Subnet Mask : 255.255.255.252

Menghitung cepat VLSM pada prefix length /25 s.d /31

Oke, jika kemarin saya sudah post Cara Menghitung Jumlah Host dan Jumlah Network, kali ini saya akan post bagaimana Cara Menghitung VLSM yang merupakan kelanjutan dari cara menghitung jumlah host dan jumlah network tersebut.

Disini, IP yang saya pakai masih sama dari IP Sebelumnya yakni 192.168.100.104/29 , karena postingan ini merupakan kelanjutan dari postingan sebelumnya.

Sedikit reveiw postingan sebelumnya, IP 192.168.100.104/29 mempunyai 32 jaringan dan di setiap jaringan ada 6 host atau 6 IP Address yang tersedia. Sekarang, kita akan menghitung berapakah Net ID nya setiap jaringan? Berapa Range IPnya dan berapa Broadcastnya?


Ini Carannya: 
-Tentukan Netmasknya dulu, netmask dari 192.168.100.104/29 adalah 255.255.255.11111000 = 255.255.255.248
-Network yang tersedia = 2=25=32 network atau bisa menggunakan cara tabel
-Range IP terendah s.d IP tertinggi = IP terendah merupakan Net ID+1 dan IP tertinggi merupakan Bcast-1


Dari data diatas dapat diperoleh:




Gimana? Mudah kan? Coba sobat pahami setiap range yang tersedia. Hal ini untuk membuktikan bahwa. IP 192.168.100.1-192.168.100. mempunyai lowongan 6 host, dan intervalnya setiap network adalah 8. Maka Broadcast yang diperoleh 8-1 = 7. Untuk rangenya, didapat dari IP terendah s.d IP tertinggi, yakni Net ID+1 s.d Broadcast-1.


Diketahui : sebuah jaringan komputer
IP Network : 152.17.0.0
Netmask : 255.255.0.0
Dibagi menjadi :
Subnet I : 1500 host
Subnet II : 12 host
Subnet III : 950 host
A. Menggunakan subneting konvesional
2^y-2 < mendekati > 1500, y=10
netmask    : 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0
netmask I : 11111111.11111111.11111000.00000000 = 255.255.248.0
network I : 1001100.00010001.00000000.00000000 = 152.17.0.0
network II : 1001100.00010001.00001000.00000000 = 152.17.8.0
network III : 1001100.00010001.00010000.00000000 = 152.17.16.0
Broadcast I : 1001100.00010001.00000111.11111111 = 152.17.7.255
Broadcast II : 1001100.00010001.00001111.11111111 = 152.17.15.255
Broadcast III : 1001100.00010001.00010111.11111111 = 152.17.23.255
B. Menggunakan  VLSM
Kita harus menggunakan jumlah host terbesar dahulu yaitu 1500 :
I. 2^y-2 < mendekati > 1500 , y=11 jadi 2^11-2 = 2046
11111111.11111111.11111000.00000000 = 255.255.248.0
yang berubah pada oktet ketiga jadi :
N = 00000000  jadi NA = 152.17.0.0
B = 00000111  jadi BA= 152.17.7.255
II. 2^y-2 < mendekati > 950 , y= 10 jadi 2^10-2 = 1022
11111111.11111111.11111100.00000000 + 255.255.252.0
yang berubah pada oktet ke-3 jadi :
N = 00001000 jadi NA =  152.17.8.0
B = 00001011 jadi BA = 152.17.11.255
III. 2^y-2 < mendekati > 12 , y=4 jadi 2^4-2 = 14
11111111.11111111.11111111.11110000 = 255.255.255.240
yang berubah pada oktet ke 4 jadi :
N = 00001100 jadi NA = 152.17.12.0
B = 00001111 jadi BA = 152.17.12.15
sehingga untuk selisih jumlah host dapat kitalihat :
A. menggunakan subneting konvesional
· Subnet I : 2046-1500 = 546 host
· Subnet II : 2046 – 12 = 2034 host
· Subnet III : 2046- 950 = 1096 host
B. Menggunakan VLSM
· Subnet I : 2046-1500 = 546 host
· Subnet II : 14-12 = 2 host
· subnet III : 1022-950 = 72 host