Sunday 5 October 2014

Penjelasan Pantun

PANTUN

Pantun adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Dalam kesusastraan, pantun pertama kali muncul dalam Sejarah Melayu dan hikayat-hikayat popular yang sezaman. Kata pantun sendiri mempunyai asal-usul yang cukup panjang dengan persamaan dari bahasa Jawa yaitu kata parik yang berarti pari, artinya paribasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu. Arti ini juga berdekatan dengan umpama dan seloka yang berasal dari India. 
Pantun merupakan sastra lisan yang dibukukan pertama kali oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau, seorang sastrawan yang hidup sezaman dengan Raja Ali Haji. Antologi pantun yang pertama itu berjudul Perhimpunan Pantun-pantun melayu. Genre pantun merupakan genre yang paling bertahan lama. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa sunda dikenal sebagai PAPARIKAN dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa).

Secara umum, ciri – ciri pantun sebagai berikut : 
  1. Tiap bait (koplet) terdiri atas 4 baris (larik)
  2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
  3. Bersajak silang (a-b-a-b) dan ( a-a-a-a)
  4. Baris ke-1 dan ke-2 adalah sampiran, sedangkan bari ke-3 dan ke-4 adalah isi

Jenis-jenis Pantun
 Menurut Effendi (1983:29), pantun dapat dibagi menurut jenis dan isinya yaitu: 
      1. Pantun anak-anak, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi:
        -   Pantun bersukacita 
        -   Pantun berdukacita 
        -   Pantun jenaka atau pantun teka-teki
      2. Pantun Orang muda, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi:
        -   Pantun dagang atau pantun nasib 
        -   Pantun perkenalan  
        -   Pantun berkasih-kasihan 
        -   Pantun perceraian
      3. Pantun Orangtua, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi:
        -   Pantun Nasihat 
        -   Pantun Adat
        -   Pantun Agama


        Lebih jelasnya lagi tentang pantun klik disini

0 comments:

Post a Comment